Adanya kekerasan terhadap murid di sekolah



Adanya kekerasan terhadap murid di sekolah
Salah satu wilayah yang menjadi sorotan perlindungan anak adalah lingkungan sekolah. Memang belum banyak kajian komprehensif tentang praktek tindak kekerasan di sekolah. Tetapi kenyataan yang muncul terutama di media massa banyak kasus kekerasan terjadi terhadap anak di sekolah. Kekerasan terhadap anak adalah semua bentuk perlakuan salah secara fisik, atau emosional, penganiayaan seksual, penelantaran, atau lainnya yang mengakibatkan gangguan nyata ataupun potensial terhadap perkembangan, kesehatan, dan kelangsungan hidup anak ataupun terhadap martabatnya dalam konteks hubungan yang bertanggungjawab, kepercayaan, atau kekuasaan.
Kekerasan di sekolah dapat dilakukan oleh siapa saja, dari kepala sekolah, guru, Pembina sekolah, ataupun antar siswa. Kekerasan pada siswa belakangan ini terjadi dengan mendisiplinkan siswa. Bentuk-bentuk kekerasan yang dilakukan kepala sekolah, guru, Pembina sekolah, antara lain memukul dengan tangan kosong, atau benda tumpul, melempar dengan penghapus, mencubit, menampar, menyundut rokok, memarahai dengan ancaman kekerasan, menghukum berdiri dengan satu kaki di depan kelas, berlari mengelilingi lapangan, menjemur murid di lapangan, pelecehan seksual dan pembujukan persetubuhan.
Kekerasan di sekolah tidak semata-mata kekerasan fisik saja tetapi juga kekerasan psikis, terhadap murid yang mengakibatkan murid mengalami kerugian.
Kekerasan antar siswa juga kerap terjadi yaitu berupa bullying yang merupakan perilaku agresif dan menekan dari seseorang yang lebih dominan terhadap orang yang lebih lemah, dimana seorang siswa atau lebih secara terus-menerus melakukan tindakan yang menyebabkan siswa lain menderita. Kekerasan yang terjadi dapat berupa kekerasan fisik seperti memukul, menendang, menjambak dan lain-lain. Selain bullying, kekerasan antar siswa yang sering terjadi adalah tawuran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Standar kurikulum yang tidak sesuai dengan kemampuan anak sekolah

Kenapa pendidikan formal penting

Belum adanya sekolah untuk anak yang berkebutuhan khusus di desa